Site icon RS Dik Pusdikkes

Inilah 10 Tanda Tanda Hamil yang Umum dan Jarang Diketahui

Inilah 10 Tanda Tanda Hamil yang Umum dan Jarang Diketahui

Tanda Tanda Hamil – Saat kehamilan terjadi, https://automaticlike.com/ tubuh umumnya akan mengalami beberapa perubahan. Biasanya, perubahan pada tubuh ini akan langsung disadari, misalnya mual dan terlambat haid. Namun, beberapa gejala yang kurang spesifik, seperti pusing, kram, masalah kulit, kerap tidak disadari. Sebenarnya, apa saja ciri ciri hamil muda kehamilan yang bisa muncul? Yuk, simak penjelasan selengkapnya dari ulasan rsdikpusdikkes di bawah ini.

Tanda-tanda Kehamilan yang Penting untuk Diketahui

Selain diketahui dari alat tes kehamilan, seperti test pack, tanda-tanda kehamilan sebenarnya bisa dikenali dari berbagai perubahan fisik hingga suasana hati. Mulai dari yang umum hingga yang jarang disadari, berikut uraian lengkap tentang tanda-tanda kehamilan.

1. Telat Haid

Telat haid menjadi salah satu tanda utama kehamilan. Setelah terjadi pembuahan, tubuh akan memproduksi hormon yang menghentikan ovulasi dan peluruhan dinding rahim. Artinya, siklus menstruasi pun ikut terhenti. Bagi yang sedang dalam program hamil, hal ini bisa menandakan bahwa pembuahan telah berhasil.

Namun, menstruasi yang terlambat juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti stres, olahraga berlebihan, pola makan, ketidakseimbangan hormon, atau kondisi medis tertentu. Jadi, untuk memastikan kehamilan, tidak ada salahnya melakukan tes kehamilan dengan test pack.

2. Bercak

Bercak bisa menjadi tanda kehamilan karena menandakan adanya implantasi embrio di lapisan rahim. Implantasi biasanya terjadi sekitar 10 hari setelah pembuahan. Bercak ini tampak seperti tetesan darah atau cairan berwarna kecokelatan dari vagina dan bisa berlangsung selama beberapa hari.

Bercak kehamilan ini sering disalahartikan sebagai darah menstruasi ringan dan bukan kehamilan. Padahal, ada perbedaan antara bercak dan menstruasi. Salah satunya terkait dengan interval waktu. Bercak saat hamil biasanya akan hilang dan muncul kembali, sedangkan bercak menstruasi akan diikuti dengan peningkatan volume darah.

3. Payudara Sakit dan Bengkak

Tanda kehamilan selanjutnya adalah perubahan pada payudara yang cenderung ditandai dengan nyeri dan pembengkakan. Saat hamil, payudara cenderung lebih nyeri saat disentuh. Selain itu, payudara juga bisa terasa nyeri seperti sebelum menstruasi, namun terasa lebih nyeri saat hamil.

Baca Juga: Inilah Manfaat Unsur Contoh Serta Pengertian Kebugaran Jasmani

Nyeri payudara ini disebabkan oleh peningkatan hormon dan akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh terbiasa. Selain itu, payudara juga bisa membesar saat hamil sehingga bra mungkin terasa lebih ketat dari biasanya.

4. Mual dan Kelelahan

Selain terlambat menstruasi, mual juga menjadi salah satu tanda kehamilan yang cukup umum dikenali. Mual pada awal kehamilan disebut juga dengan morning sickness. Meski namanya demikian, gejala ini sebenarnya bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam.

Biasanya, morning sickness dimulai pada trimester pertama dan berlangsung hingga persalinan. Mual bisa disertai muntah atau tidak. Selain mual, ibu hamil juga sering kali merasa lebih lelah. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon progesteron yang memicu rasa kantuk dan kelelahan meski tidak melakukan aktivitas berat.

5. Sering Buang Air Kecil

Sering buang air kecil juga bisa menjadi salah satu tanda kehamilan. Gejala ini biasanya dialami ibu pada minggu keempat kehamilan. Hal ini terjadi karena tubuh ibu hamil memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG), sehingga ibu hamil cenderung memiliki aliran darah yang lebih banyak ke area panggul dan ginjal. Akibatnya, darah yang disaring dan dikeluarkan juga lebih banyak yang akhirnya menyebabkan sering buang air kecil.

Selain hormon hCG, hormon progesteron dan relaksin akan membuat otot dan ligamen di dasar panggul lebih rileks untuk mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan nantinya. Selain untuk melahirkan, otot dan ligamen tersebut juga berfungsi untuk mengatur aliran urine, sehingga ibu hamil juga dapat mengalami inkontinensia urine. Pada trimester akhir, saat janin sudah besar, ibu akan merasa ingin buang air kecil lebih sering karena adanya tekanan dari bayi pada kandung kemih.

6. Sakit Kepala dan Hidung Tersumbat

Sakit kepala juga menjadi masalah yang umum terjadi pada awal kehamilan. Hal ini juga disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan volume darah dalam tubuh. Selain sakit kepala, peningkatan produksi hormon dan darah juga dapat menyebabkan selaput lendir di hidung membengkak, mengering, dan mudah berdarah, yang dapat mengakibatkan hidung tersumbat.

7. Indra Penciuman Lebih Peka

Saat hamil, kepekaan hidung dalam mencium cenderung meningkat. Dalam jurnal berjudul Effects of Pregnant on Olfaction disebutkan bahwa potensi ibu hamil untuk memiliki indra penciuman yang lebih peka paling tinggi pada trimester pertama dan ketiga, dan biasanya menghilang setelah melahirkan.

Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan hormon, sehingga ibu hamil sering kali tidak tahan dengan bau makanan tertentu. Kondisi ini dapat membuat ibu hamil yang menyukai makanan tertentu sebelum hamil menjadi tidak bisa rileks saat hamil.

8. Sesak Napas

Pada awal kehamilan, hormon progesteron dapat meningkatkan kapasitas paru-paru. Hal ini bertujuan agar ibu dapat membawa lebih banyak oksigen ke bayi dan mengeluarkan karbon dioksida yang dihasilkan keduanya. Setiap kali bernapas, jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan meningkat secara signifikan. Hal inilah yang membuat ibu merasa sesak napas.

9. Perubahan Suasana Hati

Akibat hormon yang terus berubah (fluktuatif), ibu hamil dapat mengalami perubahan suasana hati. Hal ini sebenarnya cukup normal. Namun, jika perubahan yang terjadi ekstrem, misalnya disertai rasa cemas, stres, hingga munculnya pikiran menyakiti diri sendiri, segera konsultasikan ke dokter.

10. Rasa Logam di Mulut

Tanda kehamilan lainnya yang mungkin terjadi adalah munculnya rasa logam di mulut saat awal kehamilan. Rasa ini biasanya terasa seperti ada koin logam di dalam mulut. Gejala ini bisa muncul saat ibu sedang mengonsumsi makanan tertentu atau terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab.

Exit mobile version